KKN day 45: Dinner

Jujur, saya terus menghitung mundur sampai tanggal kami ditarik dari lokasi KKN. Bukan merasa tidak nyaman atau malas KKN, entahlah rasanya seperti ingin kembali ke dunia nyata saja hahaha

Rencana wisata alam di waktu luang cuma jadi wacana karena debat tempat apa yang akan dikunjungi yang tak membuahkan jawaban. Alhasil, peralihan hiburan malah balik ke kota (karaoke dan nonton :p). Padahal saya yang merasa gagal memanfaatkan kondisi sebagai mahasiswa jogja yang punya banyak banget tempat keren pengen banget jalan2 ke tempat yang belum pernah dikunjungi. (I even never went to Parangtritis Beach! Funny huh). Tapi ya kurang pas juga, ini mau KKN apa jalan2 :v

Dan benar kata para senior. Konflik internal pasti ada dan sifat asli individu bisa ketahuan KKN. Penting sekali menjaga omongan dan perilaku untuk menghormati teman kita yang lain. 45 hari ini memang waktu yang cukup lama untuk mengenal seseorang tapi tidak cukup lama untuk menyesuaikan sikap pribadi dengan yang lain.

Makan malam adalah bagian KKN terspesial, menurutku. Saya suka kami bersama memikirkan apa yang akan dimakan malam ini. Saya suka ketika kami menunggu agar orang serumah komplit barulah kami mulai makan. Banyak cerita di makan malam, mulai dari cerita hari ini, sana sini, hingga esok akan bagaimana. Dari makan malam juga kami belajar kerja sama, saling menghormati, serta memberi dan menerima. Menurutku, aktivitas ini bisa jadi cara yang sangat baik untuk mengakrabkan sekaligus meminimalkan konflik internal.

"Ini nasinya udah cukup belum?" kata Beatrix tiap kali membuatkan mengambilkan nasi untuk kami.

Comments

Popular Posts