Ramadhan

Konnichiwa~ ohisasiburi desu ne^^
Ini hari ke-19 Ramadhan dan saya sebagai seorang muslimah yang baik tentu saja menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan. Walau cuaca kota Medan yang tiap hari tidak terduga: siang hari dengan suhu yang teramat tinggi dan malam hari dengan hujan yang sangat lebat. Itu pula yang menjadi alasan mengapa saya belum pernah sholat tarawih berjamaah di mushala yang jaraknya tak sampai 50 meter dari rumah selama Ramadhan tahun ini. Entah kenapa Ramadhan kali ini terasa biasa saja, like nothing’s special......
Suhu yang ekstrim pada siang hari menjelang sore menyebabkan manusia yang tidak berenergi memilih tidur siang sebagai ibadah. Ternyata ide yang sama digunakan oleh spesies Felis Domestica alias kucing. Entah kenapa selama bulan Ramadhan ini hampir setiap hari ada kucing tak dikenal yang berteduh (re:tidur) di teras rumah saya. Tapi sepertinya puasa bukanlah jawaban yang tepat.
This year I’m lazier than before. I even haven’t done reading “Negeri van Oranje” since a month ago. Buku ini semakin menginspirasikan saya untuk menuntut ilmu di daratan Eropa, walau masih sekedar mimpi. And I don’t think it will come true -_-
Satu hal yang saya tidak suka dari bulan Ramadhan adalah “no money”. Libur lebih dari sebulan menyebabkan uang di dompet tidak berkembang biak. Tapi tuntutan ‘buka bersama’ di sana-sini dengan tema ‘memperat silaturahmi’ malah membunuh puluhan ribu rupiah. Tunjangan Hari Raya (THR) tidak bisa dijadikan tameng karena menurut saya ini adalah dua hal yang berbeda.
Kejadian paling menakjubkan Ramadhan ini adalah pada malam Nuzulul Quran, dimana langit dihiasi dengan sepasang bulan. Indahnya....Subhanallah! Bulan purnama dengan halo yang sempurna didampingi oleh setitik planet (diperkirakan Mars) dan dikelilingi oleh jutaan bintang. Ciptaan-Nya tak terkalahkan!
At last but not least, saya berharap di Ramadhan yang suci ini Allah memberikan berkah-Nya dan diberikan kesempatan merasakan malam Lailatul Qadar :) Amin.

Comments

Post a Comment

Popular Posts