Yang Belum Saya Ceritakan

Beberapa hari yang lalu, saya mengikuti acara pengakraban pengurus organisasi saya di kampus, OmahTI. Acaranya 2 hari 1 malam. Kami berangkat dari kampus barengan ba'da ashar dan sampai di lokasi (kaliurang) sebelum maghrib, jadi masih sempat beres-beres sebelum buka puasa.

Acara utamanya adalah kami masing-masing menceritakan kehidupan kami dari kecil sampai saat ini supaya semua tahu latar belakang teman-temannya. Benar-benar bermanfaat karena saya jadi merasa cupu dan ngga ada apa-apanya :v

Saya saat itu nggak terlalu banyak menceritakan diri saya. Yang saya tidak ceritakan ialah saya punya banyak penyesalan saat SMA karena menjadi anak sekolahan yang biasa-biasa saja. Jangankan menoreh prestasi, hal yang saya senang lakukan saja menjadi sangat langka saya kerjakan. Banyak komik dan novel yang nggak selesai (padahal adik saya tuntas dalam waktu cepat). Buku gambar pun cuma terisi beberapa halaman. Beruntung saya masih senang menulis blog pada saat itu.

Penyesalan selanjutnya ialah saya bisa dibilang menyia-nyiakan waktu saya di tim olimpiade matematika sekolah. Bukan karena itu bukan passion saya, tapi justru karena saya nggak maksimal mengikuti pelatihan dari guru. Malas dan pesimis. Kelas 11, puncaknya tingkat 'main-main' siswa SMA, saya harus menambah jam belajar saya saat yang lain santai-santai. Ujian banget kan? Tapi iman saya nggak kuat. Saya menganggap itu beban. Padahal saya seharusnya suka, seharusnya mau bersemangat untuk tahu lebih dalam.

"Penyesalan selalu datang terlambat"

Baca novel dan komik bisa saya kejar waktu libur panjang. Kebiasaan menggambar masih bisa saya teruskan. Tapi kesempatan ikut olimpiade nggak ada lagi. Sewaktu ospek, saya ketemu teman mantan partisipan OSN matematika di Manado. Lucunya, saya iri ngeliat tasnya (ada lambang OSN-nya)  :v Saya terlambat mengetahui apa yang sebenarnya saya suka. Mengikuti mainstream ternyata bukan tipe saya.

Masuk UGM adalah salah satu kesempatan terbaik yang Allah berikan kepada saya. Saya bertemu orang-orang yang keren, seperti teman-teman yang telah saya dengar ceritanya di acara kami ini. Saya bertekad jadi orang keren sejak masuk kampus ini, tapi baru akhir-akhir ini saya menemukan jati diri yang pas supaya jadi orang keren. Doain saya ya supaya penyesalan seperti sebelumnya nggak terulang lagi.

Lihat deskripsi profil saya? "I do what I love and love what I do". Itu jadi motto saya supaya nggak gampang goyah lagi.