Homesick

Hampir 3 tahun kuliah saya belum pernah ngerasa benar-benar homesick. Tapi kalo flashback jumlah total saya berada di rumah sejak semester 1 tidak lebih dari 2 bulan. Jarak Medan - Jogja yang jauh sebanding dengan uang yang harus dikeluarkan untuk ongkos, effort, dan ketidakefisienan waktu. Pilihan paling aman hanyalah pulang tiap libur semester. Tapi kenyataanya gak semulus itu.

Semester 1 masih sempat pulang saat liburan dan layaknya orang liburan sekitar sebulan, Semester 2 enggak pulang tapi tetap ketemu keluarga lebaran di Jakarta. Semester 3 saya menyisihkan liburan saya hingga tersisa 2 minggu untuk tes TOEFL dan urusan lain di Jogja. Semester 4 saya juga relain buang 2 minggu awal liburan untuk ikut seleksi beasiswa (yang akhirnya gak lolos) dan seminggu terakhir liburan buat latihan untuk nampil tari di Pembukaan PPSMB. Di semester tersebut saya tidur di rumah mungkin hanya sekitar 2 minggu karena 2 minggu lainnya sekeluarga mudik lebaran ke kampung halaman (ini gak dihitung di rumah ya). Dan libur semester 5 kemarin full saya relain buat Kerja Praktik di Jakarta. See? No more than 2 months huh?

Mungkin sekarang jadi puncak ke-homesick-an saya. 8 bulan nggak bareng keluarga + stress level semester ini yang agak di luar kendali + tingkat kepastian gak akan pulang liburan semester karena KKN + kabar gembira yang ternyata menyebabkan saya juga tidak akan pulang 2 semester berikutnya = bikin saya tambah stress. Ya, memikirkan saya baru bisa pulang tahun depan cukup bikin saya memutuskan saya harus bisa menyempatkan diri pulang saat ini juga karena tingkat stress saya sudah 89.999999%!!

2 minggu UTS, dan saya sempat-sempatnya pulang di sela UTS selama 4 hari. Gila. Biarin. Yang penting pulang :)