Camping PMR #2

Minggu, 8 November 2009

Aku terbangun dalam keadaan menggigil. Salah taktik tidur ngga pake selimut. Kucek jam handphone menunukkan pukul 4.27. Bangun sekarang apa ngga? Aku bangkit duduk. Kuliat sekelilingku masih terlelap. Eh RALAT! Ada dua orang yang bergerak. Nurul dan Mentari. Yes aku ngga sendiri x)

Kami bangun, mandi, solat, ngobrol, ngirup udara pagi, makan, dan singkat cerita sekarang kami duduk berbaris sesuai kelompok mendengarkan arahan Pak Galung.
Setelah ini kami akan mengikuti games untuk anak calon junior dan calon senior (baca: kelas 1 dan kelas 2) yang diawasi kakak senior dan guru-guru. Dan kami disuruh bikin yel-yel dengan goyangan. Oh gee, hal yang paling rese -_____-

-------------------------------------------------------------------------------------

“mendaki gunung lewati lembah sungai mengalir indah ke samudera bersama MASTER bertualang. GO MASTER GO MASTER GO! YES YES YO!!!”

Tepuk tangan mengakhiri yel kami, grup master.
Ide nama grup kami dapat dari kaos yang kak aldila pake ada tulisannya ‘drunken master’. Ngga mungkin kami pake utuh soalnya pasti bakal di ‘hahihuheho’ sama senior kalo ada kata ‘drunken’ nya.
Sedangkan ide yel aku yang ngusulin karena teringat lagu favorit pak sofyanto, guru geografi, ost ninja hattori. Yang bersangkutan oke oke aja kok lagunya dinyanyiin.

Setelah beberapa pengarahan kami berjalan menuju pos pos dengan berbagai permainan yang tidak biasa (aku belum pernah mainin soalnya. Karena kami kelompok 3 kami memulai perjalanan dari pos 3 lalu mengikuti rotasi searah jarum jam. Jadi urutan pos yang kami lalui 3-2-1-6-5-4

POS 3 – PESAN BERANTAI

Disuruh gantian nulisin janji PMR berurutan. Karena aku ngga hapal jelas aku panik. Dan yang sangat hapal di kelompok kami cuma Galuh, oke tepuk tangan buat dia. PLOK!
Alhasill, yang kami tulis jelas kacau, ngga berurutan, dan katanya diulang ulang. Malahan ada yng nulis janji PMR sampe nomer 6, sedangkan isinya kan cuma 5 -___-

POS 2 – WALK IN THE BLIND

Kami disuruh jalan dalam keadaan mata ditutup kain mitela (bener ngga tulisannya?) dan ketua mengarahkan kami ke finish. Selama perjalanan kami ngga boleh pegangan satu sama lain dan hanya harus mendengarkan si ketua. Dari start jelas aja senior dan guru yang jaga pos langsung gangguin ke arah yang salah. Aku bingung, di kupingku suara mereka sama semua. Engga tau yang mana harus diikuti. Berkali kali aku hampir jatuh dan ada yang nolongin tapi gatau siapa (thanks).
Pokoknya kami sampai finish dengan selamat (HORE) tapi diomelin (HUUU). Katanya “harusnya kalian itu kompak dan punya rasa kebersamaan dong. Masa yang satu jalan ke sana yang satu jalan ke situ sih”. HALOOOOOO!! Mata kami tuh ditutup, mana kami tau kami uda mencar mencar. Lagian kalo emang disuruh punya kebersamaan harusnya dibolehin dong pegangan sama yang lain.

POS 1 – AKU LUPA NAMANYA xD

Satu orang ngambil soal dengan mata tertutup kain mitela lalu diserahin ke orang yang matanya ketutup juga. Jalan sekitar 3 meter ngasih soal ke orang yang udah nunggu di garis batas. Ada satu jadi pak pos ngambil soal dari si penunggu trus diserahin ke orang yang nyari jawaban. Kalo uda ketemu jawabannya ditempel ke pohon. Begitu seterusnya.
Pos ini kami lewati dengan damai dan tenteram tanpa hambatan. Palingan si pengantar soal yang matanya ditutup harus menanggung malu, ditertawain karena waktu diarahin ke jalan yang benar dia malah jalannya jauh dari tujuan. Hahaha lucu banget pokoknya.

POS 6 – PIPET BERSAMBUNG

Masing-masing orang dapat 1 sedotan. Gunanya sebagai perantara dalam memberikan sehelai kertas secara berurut ke teman sebelahnya. Kertasnya dirapatin ke sedotan dengan cara disedot. Terus dioper ke teman sebelahnya. Kalau jatuh diulangi dari yang ngejatuhin bukan dari pertama. (sorry i can’t explain well -,-)
Di pos ini pembinanya Pak Sofiyanto. Keliatan banget dia bangga lagunya dinyanyiin sama kami hohoho *sotoy*. Buktinya dia senyum senyum gitu pas kami melantunkan yel terindah itu xD

POS 5 – HULAHOOP

Pos kutukan. Senior killer yang ditakuti, kak intan dan kak zen (maaf kak) di sini. Baru masuk aja suasananya uda tegang. Kesannya bergerak satu langkah aja kau mati. Hiiii... Kalo kaya gitu otomatis kami gugup dan pikiran juga kacau.
Aku ngga ngerti permainannya gimana yang pasti mainnya pake hulahup. Seingatku permainannya kami harus menjalankan hulahup dari orang yang paling depan ke yang paling belakang. Caranya hulahup itu melewati kami (kami masuk kedalamnya) satu per satu tanpa menyentuh tanah (hulahupnya ya). Ngerti? Aku juga engga hahaha namanya Cuma nebak, aku ngga pernah main.
Kami berbaris satu saf menghadap kakak senior. Lalu kami diberi waktu dua menit untuk membuat strategi. Jadi aku dan beberapa temanku nyoba mempraktekin kaya gimananya. Dan waktu yang diberikan habis tanpa strategi hebat yang dirancang.
“Hei kalian itu disuruh bikin strategi kan? Masa ketuanya diam diam aja disitu” kata kak zen.
“Siapa yang nyuruh kalian ngadap sana?” teriak kak intan pada kami yang masih nyoba praktek tak jelas. Memang unutk melakukannya kami harus menghadap ke kanan bukan ke depan, maksudnya supaya barisnya jadi berbanjar. “Cepat hadap ke sini”
Dengan segera kami menghadap ke depan. Takut.
“Kalian itu disuruh buat strategi bukan disuruh ngadap sana” kata kak zen. “Eh Aldila apa itu strategi?” tanyanya pada ketua kelompok.
“Hmm.. taktik menyerang kak” jawab kak aldila. Sumpah aku pengen ketawa.
“Taktik menyerang? Mau nyerang siapa kamu?”
“......”
“Kalo memang taktik menyerang, coba serang saya” katanya sambil melemparkan satu hulahup ke kak aldila.
Yang menerima cuma diam aja.
“AYO SERANG SAYA!” bentak kak zen.
Nggak disangka kak aldila beneran ngelempar hulahup itu ke kak zen. Suasana hening kami tak mampu bersuara. Dari jauh terdengar jelas suara kak randy berteriak ‘rotasi.. rotasi..’.
“Kelompok ini saya DISKUALIFIKASI dari pos ini”
Oh goosshh.. Aku kecewa. Banget malahan. Bukan karena didis dari pos itu. Tapi karena ngga bisa main gamenya. Abis kayanya seru aja main pake hulahup.
Kami berjalan menuju pos berikutnya. Tapi pos itu masih berisi kelompok lain. Kami duduk di rerumputan sambil memandangi kelompok yang bermain di pos 4.
“Kalian memang pengen main di pos tadi?” tanya kak aldila pada kami, anak buahnya.
“......”
“Hmm.. aku minta maaf dulu ya” tanpa memedulikan reaksi kami dia kembali ke pos 5 untuk meminta maaf pada kak zen. Setelah sekitar 2 menit berbicara empat mata, kelompokku disurh menghadap kak zen seluruhnya. Aku uda males banget sumpah. Kami diberi kalimat kalimat wejangan wejangan kayaknya dan kemudian dipersilahkan melanjutkan permainan di pos berikutnya.
Sama aja ngga main hulahup ---__________---

POS 4 – AKU LUPA NAMANYA xD

Permainannya ada bambu sepabjang sekitar 50 cm yang diikat sama 10 tali. Jadi satu tali satu orang yang megang. Di atas bambu itu ada bola kasti. Jadi tugas kami membawa bambu tanpa menjatuhkan bola dengan cara menarik tali-tali yang terikat.
Permainannya kurang menarik menurutku jadi aku males nulisnya hehe

-------------------------------------------------------------------------------------

Masuk ke inti dari seluruh kegiatan kemping ini : upacara pelantikan. Aaaah makan waktu sejam Cuma buat gladi resik doang. Belum lagi upacaranya. Kakiku sampe jamuran *lebay*
Setelah resmi dilantik kami baru boleh mngenakan kacu dan pin. Selama ini sebenarnya ngga boleh. Aku bangga loh jadi anak PMR rasanya gimanaaaa gitu x3

Setelah upacara kami beres-beres barang dan kemudian
LET’S GO HOOOOOMMMMMMMMMEEEE

Comments

Popular Posts