Procrastination
Do you like to put things off? Join me >>>WEAREPROCRASTINATOR<<< *dontbelieveit*
I got an idea to write about this by remembering my english course lesson at LIA. First time my teacher told me about this word, my heart is like screaming “OH...IT’S ME! IT’S ME!”
Honestly, altough it’s a shameful thing, I am a true procrastinator.
Capek nge-inggris -___-“
Apapun yang kulakukan aku selalu berusaha melakukannya ‘nanti’. Selalu berpikir masih punya waktu nanti ini adalah kesalahan besar. Biasanya pekerjaan itu baru akan dikerjakan di akhir waktu, dengan terburu-buru, dan hasilnya pun pasti tidak maksimal.
Apapun yang kulakukan aku selalu berusaha melakukannya ‘nanti’. Selalu berpikir masih punya waktu nanti ini adalah kesalahan besar. Biasanya pekerjaan itu baru akan dikerjakan di akhir waktu, dengan terburu-buru, dan hasilnya pun pasti tidak maksimal.
Cerita pengalaman, awal November 2009 lalu, Bu Fadla ngasih tugas cerpen untuk kelas kami, ya cuma kelas kami. Karena itu tugas buat semester, bulan Desember seharusnya kami udah ngumpul 39 cerpen, bukan 15. Dan aku termasuk diantara 24 orang yang beruntung.
Merasa bersalah, aku berencana ngumpul cerpen di awal semester dua. Tapi Bu Fadla bilang kalo kami masi diberi waktu sampe bulan Maret. Dan sampe Maret tiba aku masi tenang-tenang aja, tanpa selembar halaman pun yang bisa kutulis. Alasanku: inspirasi belum datang. Alasan lain: Bu Fadla belum nyuruh ngumpul.
Tanggal 29 Maret Bu Fadla bilang,”tanggal 1 cerpen udah harus sama ibu, ya.” Oemjiiiiii~ selama ini ibu ngga pernah bahas cerpen mendadak nyuruh ngumpul. Aku bingung harus gimana. Soalnya minggu itu ada olimpiade dan aku uda buat rencana membagi waktunya. Belum lagi harus ngerjain pr fisika yang uda dikasi dari sebulan lalu dan belum kusentuh sama sekali. Ditambah minggu ini full of midtest.
Kacau. Akhirnya semua kufokuskan buat cerpen. Tapi 7 halaman dalam tiga hari menghasilkan sesuatu yang amat sangat spesial. Sinetron. Asli cerpenku ceritanya sinetron banget -__- bodoamat yang penting ngumpul.
Bagaimana nasib kerjaanku yang lain, yang tertunda karna cerpen? Lebih baik ngga usah dijawab karena kalian bisa nebak sendiri gimana hasilnya.
Sejujurnya, dari hati yang paling dalam, aku enggak mau nunda waktu. Kadang hatiku ngomong, “aku ngga mau ah jadi penunda lagi. Kerjaan hancur semua” kemudian “besok aja deh nggak jadi penundanya, kan masi ada waktu”
SEE... I have a plan to stop procrastinating. Yeah, as usual, just a plan. Never be done.
Comments
Post a Comment