Last Post About Sora Senpai

Ini cerita terakhirku tentang Sora. Takkan ada lagi beban setelah menulis  ini………..

Dari awal aku udah tau hari yang seperti ini akan segera tiba, hari di mana dia harus pergi untuk masa depannya.

Saat aku bilang sejujurnya sama dia, aku pikir semua cukup sampai di situ, ngga ada lagi yang perlu diperpanjang. Nyatanya enggak. Aku masi bisa chat sama dia bahkan sampai bikini komik ngga jelas.

Saat dia udah nemuin orang yang tepat buatnya, aku pikir semuanya udah selesai. Nyatanya suatu hari dia tiba-tiba dia ngesms aku dengan isi yang menurutku tidak penting. Tak apalah, menjalin kembali tali silaturahmi yang sempat longgar.

Untuk berikutnya aku ngga mau men-judge gimana selanjutnya aku dan dia. Biar Tuhan yang menentukan. Kadang aku berpikir, dia sebentar lagi udah harus ke luar kota buat kuliah, kenapa aku ngga mencoba bikin sesuatu yang mencap baik nama dia dipikiranku?

Beberapa hari yang lalu aku minta dipinjamin buku cetaknya kelas 2 dulu dengan alas an buku yang lama lebih lengkap  yang dia bawain dua hari setelahnya. Aku cuma ngecek halamannya sekilas, bilang makasih, trus langsung pulang tanpa sempat basa basi sedikit. Padahal aku sadar mungkin itu pertemuan terakhirku sebelum dia berangkat.

Hari ini aku uda mulai mengganti buku bilingual tebal dengan buku yang lebih tipis dan isinya lebih berguna hasil pinjaman dari sora senpai. Aku baca buku itu sambil bolak balik halamannya sampe terbuka halaman latihan soal. Ada selipan kertas bertulisan tangan di sana.

“SEE YOU AT GADJAH MADA UNIVERSITY –SORA-“

Kubaca tulisan itu, aku tidak merasa ada yang aneh. Itu mirip dengan tulisanku. Mirip.

Kubaca lagi tulisan itu, aku mulai merasa kalo tulisanku pasti lebih bagus dari itu.

Kubaca lagi tulisan itu, barulah aku sadar bahwa itu adalah tulisan tangan sora.

Well, even though it’s just a simple sentence, but it really motivates me. Thanks, God. Thanks, Senpai. See you 2 years later. I know, 2 years will not be longer than these 10 months that have been spending to adore you ☺